Hati ini semakin sesak ketika
harus terus saja memendam rasa sayang ini pada ‘dia’. Sampai kapan?? Aku ingin
bebas dari rasa ini. Ingin segera mengakhiri semua perasaan yang tak pernah ada
jawaban dan kejelasannya. Aku ingin tahu isi hati ‘dia’. Aku ingin tahu
berartikah aku dimata ‘dia’. Hanya ada rasa penasaran yang terus menghantuiku
setiap hari dan bergulirnya waktu. Apalagi disaat ‘dia’ ada didekat dan
didepanku, semua rasa penasaran itu seakan akan menari di depanku. Melihat
teduh wajah ‘dia’ dan terus mencari jawaban akan pertanyaanku sekian tahun
lamanya. Aku belum siap untuk mengatakan rasa ini pada ‘dia’. Aku takut dan semakin
gelisah dengan perasaanku sendiri. Dalam tiap doaku selalu ku sebut nama ‘dia’.
Ku minta pada Tuhan agar ‘dia’ selalu ada untukku walaupun pada suatu saat
nanti, aku dan perasaan ini takkan pernah terbalas oleh ‘dia’. Aku hanya ingin
‘dia’ selalu ada dalam hari-hari ku, memberikanku semangat dalam hariku, dan
takkan berhenti mewarnai hari-hariku dengan canda tawa ‘dia’. Aku tak ingin
segala nya ini pada akhirnya seperti PERMEN KARET. “Habis manis sepah dibuang”.
MANIS dalam artian segala candaan, tawa, ejekan, keakraban, kegilaan,
kekonyolan, semua itu tidak terbuang dikala aku mengatakan pada ‘dia’………….AKU
SAYANG PADAMU dan INGIN MENJADI ORANG YANG SPECIAL DI HATIMU.
Setiap ku duduk di teras
mendengarkan adzan shalat, ingin selalu ku pastikan hatiku berkata apa tentang
‘dia’. Sudahi sampai disini?? Atau bertahan seperti sedia kala tak ku ketahui seperti
apa aku di hati kecilnya. Setiap memandang potret ‘dia’ di handphone ku, yang
ada hanya tanda tanya (?). tak ada kepastian. Tak ada tanda-tanda atau ucapan
dari ‘dia’ bahwa ‘dia’ mengerti rasa dihatiku.
Malam ini ‘full moon’. Aku
terduduk santai di berugak rumahku memandang indahnya Anugrah dan Ciptaan
Tuhan. Indahnya. Dan memang pada dasarnya aku suka bulan. Tenang. Memberi
cahaya ke seluruh arah, hati sedih pun bisa terobati ketika melihat bulan malam
ini. Ku terus memandangnya. Sepertinya hatiku memang susah control jika masalah
CINTA. Terlalu rumit. Hahahaha….sudahlah, memang garis takdirku seperti ini.
Aku tidak akan pernah menyesalinya.
Ku lihat ada pulpen dan buku
bekas di pojok berugak. Lama ku memandangnya. Tiba- tiba hatiku berkata “ambil
dan tulislah isi hatimu disana. Sepuas hatimu. Keluarkan besi baja yg
menyangkut dan menyiksamu hampir 2 tahun
ini !! ambil dan UNGKAPKAN !!” kuputuskan saja untuk meraihnya. Kubuka dan ku
cari lembaran kosong untuk mengungkapkan
semuanya.
Aku terus saja mencerna apa kata
hatiku. Ku mulai menulis isi hatiku pada lembaran kosong ini. Tepatnya seperti
surat. Ku beri nama samaran. PANDA. *aku suka panda!! Hahaha*
Panda..
Aku malem ini ditemenin sama pulpen dan kertas sambil inget kamu. Kok
aku jadi inget masa-masa lalu aku yang kenal dan sampe suka sama kamu. Gak
kerasa banget yah udah mau masuk 1 tahun 7 bulan sayang kamu. Aku minta maaf
sebesar besarnya sama kamu. Aku diem – diem sayang kamu. Aku diem – diem kagum
sama kamu. Hahahaha…siapa sih kamu??? Bisa bisanya bikin aku jadi kacau kayak
gini…kamu maen pelet ya??? Hahaha…gak mungkin lah…ngawur aku ini…:D :D
Inget gak kamu panda??? Awalnya dulu kamu Cuma cuekin aku, acuh sama
aku, gak pernah perhatiin dan ngeliat aku. Dan pribadi ku sendiri heran. Hanya 4 setengah bulan saja aku udah pastiin
kalo aku udah bener-bener jatuh cinta sama kamu. Tau gak sih kamu??? Aku bukan
seorang gadis yang mudah untuk jatuh cinta dan membuka hati pada orang lain
begitu saja. Tapi, mengapa kamu begitu mudahnya masuk ke dalam hatiku???
Aku cukup mengetahui kamu jomblo waktu itu saja aku seneng banget panda
!! aku seneng. Dan dengan pedenya aku waktu itu, ngeliat sikap kamu ke aku
waktu itu, aku ngerasa bisa dapetin cinta dari kamu!! Hahahaha…… Tapi semua itu
buyar !! hilang !! gak ada lagii !! sejak kamu punya PACAR baru !! hari itu
hancur hati !! pengen marah !! kesell !! aku pengen ngomong di depan wajahmu
kalo kamu orang yang paling nyebelin !! tapi kembali memandang siapa aku????
aku bukan siapa siapa !! aku gak ada apa apanya di matamu !! aku Cuma semut
kecil. Yang Cuma bisa sembunyi pada lubang lubang kecil.
Sejak kamu punya pacar, kamu HILANG!!! Kamu gak pernah ngehubungin aku
lagi. Gak ada kabar apa apa lagi dari kamu. Ingatkah dulu Panda??? Kita sering
perang sms. Perang lagu. Perang puisi versi kita masing masing. Ingatkah kamu
masa itu??? Dan mengapa semua itu hilang sejak kamu punya pacar baru??? Dan
begitu setianya aku menunggu kamu dan tetep sayang sama kamu disini. Padahal
kamu sudah sama orang lain !! Aku tetap bertahan berdiri disini dengan rasa ini
yang sayang sama kamu !!!
Panda, ingatkah kamu?? Suatu hari kamu bertengkar sama pacarmu dan saat
itu kamu datang padaku. Cerita sedikit padaku. Aku selalu welcome sama kamu.
Aku tetep ada buat semangatin kamu. Aku selalu dukung kamu. Aku tetep doain
yang terbaek buat kamu dan pacarmu semoga kamu tidak salah dalam memilih
sehingga nantinya kamu gak tersakiti karna cinta. Karna di setiap doaku selalu
ada nama kamu. Aku gak mau bersikap seolah olah ketika ada orang yang sangat
kita sayangi dan cintai pergi dan lebih
memilih orang lain dibanding kita, kita malah membenci dan menjauhinya.
Melupakannya begitu saja. Aku gak mau itu terjadi sama aku. antara aku dan
kamu.
Hahaha….dan aku ingat betul !! selama aku mengharapkan kamu, ada 3
cewek yang pernah singgah di hati kamu. Dan bodohnya aku yang masih mencintai
kamu. Masih tetep berdiri disini menyayangi kamu. Tetep berdiri pada satu titik
dan posisi yang sama. Menyayangi kamu.
Dan saat ini. Hubungan kita membaik lagi seperti dulu. Malah lebih
akrab dan dekat dibanding dulu. Saat ini, semua terasa lepas. Gak ada rasa
canggung, minder, ataupun malu. Saling ejek pun sudah biasa. Makan bareng,
ketawa ketawa bareng, share bareng. Seneng banget rasanya. Aku bener bener
nikmati masa masa indah ini. Aku masih takut untuk benar benar jujur sama kamu
kalo kamu orang yang aku sayangi sejak dulu. Aku takut banget. Aku ragu. Aku
belum siap. Dulu kamu pernah bilang, “biasanya kalo kita uda ditembak, trus
kita tolak, dia bakal menghindar karna gak mau perasaan kita nantinya makin
mandalam sama dia. Menghindar secara perlahan. Supaya dia bisa ngelupain
kita..” hal inilah yang aku takuti. Hal ini lah yang membuat aku ragu untuk
berbicara sama kamu sejujur jujurnya di depan kamu. Aku takut hal itu bakal
terjadi sama aku. aku bilang sayang, dan kamu cuuiiinggg menghilang begitu
saja. Aku ingin semua baik baik saja. Kalopun mungkin kamu gak ngerasain hal yg
sama seperti aku, aku udah antisipasi buat ikhlas. Gak mungkin juga aku ngemis
ngemis minta jadi pacar kamu. aku juga gak berhak sama sekali buat maksaiin
perasaan kamu ke aku. karna aku sama sekali bukan Tuhan. Setiap doaku, aku
minta, moga kamu gak pernah jauh dari aku, selalu ada buat aku saat aku seneng
ataupun susah, tetep semangatin dan dukung segala aktifitas aku. hanya itu
doaku. Aku sama sekali gak pernah minta doa sama Tuhan supaya kamu jadi pacar
aku. kalaupun Tuhan sudah mengizinkan, pasti saat itu akan datang juga. Moga
ada jalan yg terbaik untuk kita. Amin.
Ada sesuatu yg mengalir di atas
pipiku. Hangat. Air mataku. Ya, air mataku jatuh. Aku berharap air mata ini
mengalir sekali saja. Ku usap dengan tangan kiriku dan kembali memandang bulan
indah malam ini. Tapi aku tak tahan. Mata ku kembali ber kaca-kaca. Aku tak
kuasa menahannya. Dan air mata ku menjadi jadi !!! ya Tuhan !! aku lemah !! aku
sangat munafik !! pengecut !!!
Aku tak kuat memandang bulan
lagi. Sudah tak ku dapatkan ketenangan tadi lagi. Aku langsung berlari ke kamar
dan GEDUBRAK !! suara pintu itu tak kuhiraukan. Ku lemparkan diri ke kasur dank
u bungkam wajahku dengan bantal. Aku berteriak sekencang-kencangnya tak peduli
dengan apa yang ada di sekitarku. Terserah aku. suka-suka aku. dan itu
keinginan hatiku. Aaaaaaaaarrrrrgggghhhtt!!!!!
Terdiam. Sepi. Perlahan ku buka mata,
ternyata aku tertidur. Entah berapa
lamanya. Tak ku ketahui pasti. Ku buka bungkaman bantal itu dari wajahku dan
aku duduk menghadap cermin yang tergantung di dalam kamarku. Terlihat di cermin
itu ada gadis dengan wajah cemberut dan manyun. Aku saling menatap pada
bayangan ku di cermin. Ku paksakan diri untuk tersenyum. Sekuat tenaga ku tarik
bibir ini untuk tersenyum.
Dan lihatlah !! begitu manisnya aku ketika
tersenyum. Bangkit lagi dan ceria lagi !!!!
Hahaha…itulah ritual yang selalu
aku lakukan ketika aku bersedih. Kembali tenang rasanya hati ini. Setidaknya
beban di hati ini sedikit berkurang. Tak sesesak tadi. Hmm, apa nih di
tanganku??? Putih, berlipat tak karuan. Kusut dan tak berbentuk. Eeeyy ini
kertas surat yang tadi !!!! seraya tersenyum ku buka surat itu dan kembali ku
baca. Agak menyakitkan juga ketika membacanya lagi. Huft…
Selanjutnya, surat ini ku apakan
ya?? Ku simpan?? Ku buang?? Ku bakar?? Atau ku beri pada ‘dia’??? dan hanya
hatiku lah yang tahu jawabannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar