Keperawatan lahir sejak naluriah
keperawatan lahir bersamaan dengan penciptaan manusia perkembangan keperawatan
dipengaruhi dengan semakin maju peradaban manusia maka semakin berkembang
keperawatan. Perkembangan dipengaruhi oleh :
Perawatan dan pengobatan zaman purba.
Perawatan dan pengobatan zaman purba.
Orang-orang pada zaman dahulu hidup
dalam keadaan primitive. Namun demikian mereka sudah mampu sedikit pengetahuan
dan kecakapan dalam merawat atau mengobati. Pekerjaan “merawat” dikerjakan
berdasarkan naluri (instink) à naluri binatang à “mother instinct” (naluri
keibuan) yang merupakan suatu naluri dalam yang bersendi pada pemeliharaan
jenis (melindungi anak, merawat orang lemah. Perawatan dan pengobatan secara
praktis telah dilakukan oleh orang-orang primitive, misalnya : Merawat dan
mengobati luka-luka, Menurunkan panas dengan memberikan air minum yang banyak
atau perawatannya dengan menggunakan air (kompres), Membuka absoes dengan
menggunakan batu-batu tajam, Menhentikan pendarahan dengan menggunakan
batu-batu panas, Pemakaian tumbuh-tumbuhan sebagai pengobatan penyakit
Sejarah Keperawatan Dunia
Kegiatan pelayanan keperawatan
berkualiatas telah dimulai sejak seorang perawat muslim pertama yaitu Siti
Rufaidah pada jaman Nabi Muhammad S.A.W, yang selalu berusaha memberikan
pelayanan terbaiknya bagi yang membutuhkan tanpa membedakan apakah kliennya
kaya atau miskin. Ada pula yang mengenal sebagai Rufaidah binti Sa’ad/Rufaidah
Al-Asalmiya dimana dalam beberapa catatan publikasi menyebutkan Rufaidah Al-Asalmiya,
yang memulai praktek keperawatan dimasa Nabi Muhammad SAW adalah perawat
pertama muslim (Kasule, 2003; Mansour & Fikry, 1987). Sementara sejarah
perawat di Eropa dan Amerika mengenal Florence Nightingale sebagai pelopor
keperawatan modern, Negara di timur tengah memberikan status ini kepada
Rufaidah, seorang perawat muslim (Jan, 1996). Talenta perjuangan dan
kepahlawanan Rufaidah secara verbal diteruskan turun temurun dari generasi ke
generasi di perawat Islam khususnya di Arab Saudi dan diteruskan ke generasi
modern perawat di Saudi dan Timur Tengah 2) (Miller Rosser, 2006)
Selama ini pula perawat Indonesia
khususnya lebih mengenal Florence Nightingale sebagai tokoh keperawatan, yang
mungkin saja lebih dikarenakan konsep keperawatan modern yang mengadopsi
litelature barat.
Florence Nightingale (12 Mei
1820-13 Agustus 1910) adalah pelopor perawat modern, penulis dan ahli
statistik. Ia dikenal dengan nama Bidadari Berlampu (bahasa inggris The
Lady With The Lamp) atas jasanya yang tanpa kenal takut mengumpulkan korban
perang pada perang krimea, di semenanjung krimea, Rusia
Florence Nightingale menghidupkan
kembali konsep penjagaan kebersihan rumah sakit dan kiat-kiat juru rawat. Ia
memberikan penekanan kepada pemerhatian teliti terhadap keperluan pasien dan
penyusunan laporan mendetil menggunakan statistik sebagai argumentasi perubahan
ke arah yang lebih baik pada bidang keperawatan di hadapan pemerintahan
Inggris.
Florence dilahirkan dalam keluarga
berada dan tumbuh sebagai wanita yang menawan dan periang yang mempunyai masa
depan yang cerah. Bagaimanapun penderitaan yang dilihatnya semasa peperangan di
semenanjung Krim di Rusia tahun 1858, menyebabkan hati Florence Nightingale
tersentuh melihat penderitaan tentara yang luka dan dibiarkan saja dalam rumah sakit
yang kotor.. Florence Nightingale dikenal sebagai perawat dan teoris pertama
yang memiliki body of knowledge keperawatan. Nigtingale menekankan fokus
intervensi keperawatan adalah membuat lingkungan yang kondusif bagi manusia
untuk hidup sehat. Sebagian besar dari pemikiran Nightingale masih relevan
dengan pendidikan keperawatan di Indonesia pada masa sekarang maupun yang akan
datang.
Keperawatan lahir sejak naluriah
keperawatan lahir bersamaan dengan penciptaan manusia perkembangan keperawatan
dipengaruhi dengan semakin maju peradaban manusia maka semakin berkembang
keperawatan
Perkembangan dipengaruhi oleh perawatan
dan pengobatan zaman purba
Orang-orang pada zaman dahulu hidup dalam keadaan primitive. Namun demikian mereka sudah mampu sedikit pengetahuan dan kecakapan dalam merawat atau mengobati. Orang ahli tersebut kemudiajn disebut ahli obat-obatan = dukun dalam pengobatannya dukun antara lain memperhatikan aturan-aturan sebagai berikut :
Orang-orang pada zaman dahulu hidup dalam keadaan primitive. Namun demikian mereka sudah mampu sedikit pengetahuan dan kecakapan dalam merawat atau mengobati. Orang ahli tersebut kemudiajn disebut ahli obat-obatan = dukun dalam pengobatannya dukun antara lain memperhatikan aturan-aturan sebagai berikut :
Suatu kepercayaan yang menganjurkan
bahwa alam sendiri memberikan petunjuk-petunjuk tentang obat yang akan dipakai
misalnya Luka yang berdarah di beri balutan atau kain yang berwarna merah/daun
merah. Apabila sakit kuning di beri obat minum dari akar-akaran atau kulit
tumbuhan berwarna kuning.
Suatu ajaran yang mempercayai akan
adanya kekeuatanm daya pemindahan. Misal : Pada waktu seorang wanita akan
melahirkan, diberi air rendaman daun dan membuka lebar-lebar semua pintu.
Perawatan pada beberapa bangsa dan Negara.
Mesir
Bangsa mesir pada zaman purba telah
menyembah banyak dewa. Dewa yang terkenal antara lain Isis. Mereka beranggapan
bahwa dewa ini menaruh minat terhadap orang sakit dan memberikan pertolongan
pada waktu si sakit sedang tidur. Didirikanlah kuil yang merupakan rumah sakit
pertama di mesir
Ketabiban. Ilmu ketabiban terutama ilmu
bedah telah dikenal oleh bangsa mesir zaman purba (± 4800 SM). Dalam
menjalankan tugasnya sebagai tabib ia menggunakan bidai (spalk) , alat
alat pembalut , ia mempunyai pengetahuan tentang anatomi
Hygien umum serta tentang obat-obatan. Didalam buku
- buku tertulis dalam kitab Papyrus didalamnya
memuat kurang lebih 700 macam resep obat-obatan dari Mesir
Babylon dan syiria
Ilmu pengetahuan tentang anatomi dan obat-obat
ramuan telah diketahui oleh bangsa Babylon sejak beberapa abad SM. Pada salah satutulisan yang menyatakan bahwa pada 680
SM orang telah mengetahuicara menahan darah yang keluar dari hidung dan merawat jerawat pada
muka. Bangsa Babylon menyembah dewa oleh karena itu perawatan ataupengobatan berdasarkan kepercayaan tersebut.
Yahudi kuno
Ilmu pengetahuan bangsa Yahudi banyak di peroleh dari bangsaMesir. Misalnya : cara
- cara memberi pengobatan
orang yang terkenal adalah Musa. Ia juga dikenal
sebagai seorang ahli hygiene. Dibawah pimpinannya bangsa
Yahgudi memajukan minatnya yang besar terhadap
kebersihan umum dan kebersihan diri.
Undang -undang
kesehatan bangsa Yahudi menjadi dasar bagi hygiene
modern dimana cara-cara dan peraturannya sesuai dengan bakteriologizaman sekarang, misalnya :
·
Pemeriksaan dan peminilah bahan makanan yang akan dimakan
·
Mengadakan cara pembuangan kotoran manusia
·
Pelarangan makan daging babi karena dapat menimbulkansuatu penyakit
·
Memberitahukan kepada yang berwajib bila ada penyakityang berbahaya, sehingga dapat diambil tindakan
India
Bangsa India (Hindu) di
zaman purba telah memeluk agama Brahmana, disamping
memuja dan meminta pertolongan kepada dewa(dikuil) untuk menyembuhkan orang sakit.
Di India telah terdapat RS khususnya di Utara saat
pemerintahan Rasa Asoka, ± 8
RS dimanasebagian kemudian dijadikan sekolah-sekolah pengobatan dan perawatan
Tiongkok
Bangsa Tiongkok telah mengenal penyakit kelamin diantaranyagonorhoea dan syphilis. Pencacaran juga telah dilakukan sejak 1000
SM ilmu urut dan psikoterapi. Orang-orang yang
terkenal dalam ketabiban :
· Seng Lung
Dikenal sebagai "Bapak Pengobatan,
yang ahli penyakit dalam dan telah menggunakan obat
obat dari tumbuh-tumbuhandan mineral (garam-garaman). Semboyannya
yang terkenal adalah Lihat, Dengar, Tanya, Rasa.
· Chang
Chung Ching ± 200
Sm telah mengerjakan lavementdengan menggunakan bamboo.
Sejarah perkembangan keperawatan di Indonesia
Perkembangan keperawatan di Indonesia dipengaruhi oleh kondisisocial dan ekonomi yaitu penjajahan pemerintahan colonial Belanda,Inggris dan Jepang serta situasi pemerintahan Indonesia setelah Indonesiamerdeka
dibedakan atas :
Masa sebelum kemerdekaan
Masa penjajahan belanda I. Pada masa ini perawat berasal daripenduduk pribumi yang disebut VELPLEGEK dengan sebutan ziekenoppaser sebagai penjaga rumah sakit. usaha pemerintahan Belandadibidang kesehatan adalah :
·
Mendirikan rumah sakit I Binnen Hospital di Jakarta padatahun 1799
·
Mendirikan rumah sakit II Butten Hospital
·
Membentuk dinas kesehatan tentara (military gezond herdsdients)
·
Membentu Dinas Kesehatan Rakyat (Burgerlijke gezandherdsdienst)
Zaman penjajahan Inggris, Gubernur jendral Rafles sangat
memperhatikan rakyat semboyan : Kesehatan adalah milik manusia.Usaha-usahanya dibidang kesehatan :
·
Pencacaran secara umum
·
Membenahi cara perawatan pasien dengan gangguan jiwa
·
Memperhatikan kesehatan pada para tawanan
Zaman penjajahan Jepang
menyebabkan perkembangan keperawatan mengalami kemunduran
yang juga merupakan zaman kegelapan dunia keperawatan di Indonesia. Kemunduran-kemunduran initerlihat pada pekerjaan perawat dikerjakan oleh orang-orang
yang tidak terdidik, Pimpinan RS diambil alih oleh orang-orang jepang, Obat-obatan
sangat kurang. Wabah penyakit terjadi di mana-mana.
Zaman kemerdekaan
Usaha-usaha
dibidang kesehatan tahun 1949 mulai dibangun rumah sakit
dan balai kesehatan. Tahun 1952 mulai didirikan sekolahperawat yaitu sekolah guru perawat dan sekolah pperawat setingkat SLTP
tahun 1962 mulai didirikan pendidikan keperawatan professional.
Tahun 1962-sekarang
Keperawatan mulai berkembang dengan
pesat. Tahun 1962 mulai banyak berdiri akademi
keperawatan (AKPER) tahun1985 program studi ilmu keperawatan (PSIK) diselenggarakan oleh
fakultas kedokteran universitas Indonesia lulusan I tahun 1988.Dampaknya ialah
meningkatkan pelayanan keperawatan, pendekatan proses keperawatan dan meningkatkan
peran dan fungsi perawat.
Keperawatan
penyakit jiwa di IndonesiaTahun 1800 pasien jiwa sudah dikumpulkan di
bangsal-bangsal dan perawatannya bersifat penjagaan. RS jiwa didirikan pertama
kali tahun 1875 di Cilandak Bogor dnegan kapasitas 400 orang. Rumah sakit jiwa
kedua di Lawang tahun 1894 dengan kapasitas 3300 pasien. Rumah sakit jiwa
ketiga RSJ Prof. Dr. Soeroyo di magelang tahun 1923 dengan kapasitas 1400
pasien.
Pendidikan
keperawatan jiwa baru dibuka bulan September 1940 di bogor dengan kursus. Saat
ini perawatan jiwa diselenggarakan secara modern.
Dibangsal- bangsal, pengobatan dengan shock terapi, menggunakan
obat-obat tidur dnegan musik, olah raga dan rekreasi.
Konteks
keperawatan sendiri banyak dipengaruhi oleh sejarah keperawatan dalam Islam,
budaya dan kepercayaan di Arab keyakinan akan kesehatan dari sudut pandang
Islam (Islamic health belief) dan nilai-nilai profesi yang diperoleh dari
pendidikan keperawatan. Tidak seperti pandangan keperawatan di Negara barat,
keyakinan akan spiritual Islam tercermin dalam budaya mereka.
Di Indonesia
mungkin hal serupa juga terjadi tinggal bagaimana keperawatan dan islam
berkembang sejalan dalam harmoni percepatan tuntutan asuhan keperawatan,
kompleksitas penyakit, perkembangan teknologi kesehatan dan informatika
kesehatan agar tetap mengenang dan menteladani sejarah perkembangan keperawatan
dimulai oleh Rufaidah binti Sa'ad.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar