A. Perkembangan
Kognitif Anak Usia 1 – 2 Tahun (12 – 24 bulan)
Sewaktu lahir,
berat otak anak sekitar 27% berat otak orang dewasa. Pada usia 2 tahun, berat
otak anak sudah mencapai 90% dari berat otak orang dewasa (sekitar 1200 gram).
Hal ini menunjukkan bahwa pada usia ini, masa perkembangan otak sangat pesat.
Pertumbuhan ini memberikan implikasi terhadap kecerdasan anak.
Pada usia 1 – 2
tahun, anak memiliki rasa ingin tahu yang sangat besar. Pada usia ini, anak
mengembangkan rasa keingintahuannya melalui beberapa hal berikut ini :
1. Belajar melalui
pengamatan/ mengamati. Mulai usia 13 bulan, anak sudah mulai mengamati
hal-hal di sekitarnya. Banyak “keajaiban” di sekitarnya mendorong rasa ingin
tahu anak. Anak kemudian melakukan hal-hal yang sering dianggap bermain,
padahal anak sedang mencari tahu apa yang akan terjadi kemudian setelah anak
melakukan suatu hal sebagai pemuas rasa ingin tahunya. Pada usia 19 bulan, anak
sudah dapat mengamati lingkungannya lebih detail dan menyadari hal-hal yang
tidak semestinya terjadi berdasarkan pengalamannya.
2. Meniru orang
tua. Anak belajar dari lingkungan sekitarnya. Sekitar usia 17
bulan, anak sudah mulai mengembangkan kemampuan mengamati menjadi meniru. Hal
yang ditirunya adalah hal-hal yang umumnya dilakukan orangtua. Pada usia 19
bulan, anak sudah banyak dapat meniru perilaku orangtua.
3. Belajar konsentrasi. Pada
usia 14 bulan, anak sudah mengarahkan daya pikirnya terhadap suatu benda. Hal
ini dapat dilihat pada ketekunan anak dengan satu mainan atau satu situasi.
Kemampuan anak untuk berkonsentrasi tergantung pada keadaan atau daya tarik
berbagai hal yang ada di sekelilingnya. Kemampuan anak untuk berkonsentrasi
pada usia ini adalah sekitar 10 menit.
4. Mengenal
anggota badan. Pada usia sekitar 15 bulan, anak sudah dapat diajarkan
untuk mengucapkan kata-kata. Anak-anak akan merasa sangat senang jika orangtua
mengajarkan kata-kata yang bernamakan anggota tubuhnya sambil menunjukkan
anggota tubuhnya.
5. Memahami
bentuk, kedalaman, ruang dan waktu. Pada tahun kedua, anak sudah memiliki
kemampuan untuk memahami berbagai hal. Melalui pengamatannya, anak menemukan
adanya bentuk, tinggi atau rendah benda (kedalaman) dan membedakan kesempatan
berdasarkan tempat (ruang ) dan waktu. Pemahaman ini mulai tampak pada usia 18
– 24 bulan.
6. Mulai mampu
berimajinasi. Kemampuan berimajinasi atau membentuk citra abstrak
berkembang mulai usia 18 bulan. Anak sudah mulai menampakkan kemampuan untuk
memikirkan benda yang tidak dilihatnya.
7. Mampu
berpikir antisipatif. Kemampuan ini mulai tampak pada anak usia 21 – 23
bulan. Anak tidak sekedar mengimajinasikan benda yang tidak ada di hadapannya,
lebih jauh lagi dia mulai dapat mengantisipasi dampak yang akan terjadi pada
hal yang dilakukannya.
8. Memahami
kalimat yang terdiri dari beberapa kata. Pada usia 12 – 17 bulan, anak
sudah dapat memahami kalimat yang terdiri atas rangkaian beberapa kata. Selain
itu, anak juga sudah dapat mengembangkan komunikasi dengan menggunakan gerakan
tubuh, tangisan dan mimik wajah. Pada usia 13 bulan, anak sudah mulai dapat
mengucapkan kata-kata sederhana seperti “mama” atau “papa”. Pada usia 17 bulan,
umumnya anak sudah dapat mengucapkan kata ganti diri dan merangkainya dengan
beberapa kata sederhana dan mengutarakan pesan-pesan seperti: “ Adik mau susu.”
9. Cepat
menangkap kata-kata baru. Pada usia 18 – 23 bulan, anak mengalami
perkembangan yang pesat dalam mengucapkan kata-kata. Perbendaharaan kata
anak-anak pada usia ini mencapai 50 kata. Selain itu, anak sudah mulai sadar
bahwa setiap benda memiliki nama sehingga hal ini mendorongnya untuk
melancarkan kemampuan bahasanya dan belajar kata-kata baru lebih
cepat.
B. Perkembangan
Kognitif Anak Usia 2 – 3 Tahun (24 – 36 Bulan)
Kemampuan
kognitif anak usia 2 – 3 tahun semakin kompleks. Perkembangan anak usia 2 – 3
tahun ditandai dengan beberapa tahap kemampuan yang dapat dicapai anak, yaitu
sebagai berikut :
1. Berpikir
simbolik. Anak usia 2 tahunan memiliki kemampuan untuk menggunakan simbol
berupa kata-kata, gambaran mental atau aksi yang mewakili sesuatu. Salah satu
bentuk lain dari berpikir simbolik adalah fantasi, sesuatu yang dapat digunakan
anak ketika bermain. Mendekati usia ketiga, kemampuan anak semakin kompleks,
dimana anak sudah mulai menggunakan obyek subtitusi dari benda sesungguhnya.
Misalnya anak menyusun bantal- bantal sehingga menyerupai mobil dan dianggapnya
sebagai mobil balap.
2.
Mengelompokkan, mengurut dan menghitung. Pada tahun ketiganya, anak sudah
dapat mengelompokkan mainannya berdasarkan bentuk, misalnya membedakan kelompok
mainan mobil-mobilan dengan boneka binatang. Selain mengelompokkan, anak juga
mampu menyusun balok sesuai urutan besarnya dan mengetahui perbedaan antara
satu dengan beberapa (kemampuan menghitung).
3. Meningkatnya
kemampuan mengingat. Kemampuan mengingat anak akan meningkat pada usia 8
bulan hingga 3 tahun. Sekitar usia 2 tahun, anak dapat mengingat kembali
kejadian-kejadian menyenangkan yang terjadi beberapa bulan sebelumnya. Mereka
juga dapat memahami dan mengingat dua perintah sederhana yang disampaikan
bersama-sama. Memasuki usia 2,5 hingga 3 tahun, anak mampu menyebutkan kembali
kata-kata yang terdapat pada satu atau dua lagu pengantar tidur.
4. Berkembangnya
pemahaman konsep. Ketika mencapai usia 18 bulan, anak memahami waktu untuk
pertama kalinya yaitu pemahaman “sebelum” dan “sesudah”. Selanjutnya pemahaman
“hari ini”. Pada usia 2,5 tahun, anak mulai
memahami pengertian “besok”, disusul dengan “kemarin”
dan pengertian hari-hari selama seminggu di usia 3 tahun.
5. Puncak
perkembangan bicara dan bahasa. Pada usia sekitar 36 bulan, perbendaharaan
kata anak dapat mencapai 1000 kata dengan 80% kata-kata tersebut dapat
dipahaminya. Pada usia ini biasanya anak mulai banyak berbicara mengenai
orang-orang di sekelilingnya, terutama ayah, ibu dan anggota keluarga lainnya.
Referensi :
1. Bee, Helen.
1994. Lifespan Development. HarperCollins College Publisher, New York.
2. Hurlock,
E.B. 1978. Child Development. Sixth Edition. McGraw-Hill. Inc. New York.
3. Papalia,
Diane E. & Olds, Sally Wendkos. 1989. Human Development. McGraw-Hill Book
Company.
4. Santrock,
J.W. 1997. Life Span Development. Brown Benchmark Publisher, Madison.
5. Seifert, K.L.
& Hoffnung, R.J. 1987. Child and Adolescent Development. Boston :
Houghton Mifflin Co.
6. Turner,
Jeffrey S. & Helms, Donald. 1991. Life Span Development. Holt,
Rinehart and Winston, Inc. The Dryden Press.
7. Vasta, R.,
Haith, M M., & Miller, SA. 1992. Child Psychologi : The Modern Science. New
York : John Wiley & Sons. Inc.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar