Tablet merupakan bahan obat dalam bentuk
sediaan padat yang biasanya dibuat dengan penambahan bahan tambahan farmasetika
yang sesuai. Tablet dapat berbeda dalam ukuran, bentuk, berat, kekerasan,
ketebalan, daya hancur, dan dalam aspek lainnya tergantung pada cara pemakaian
tablet dan metode pembuatannya. Kebanyakan tablet digunakan pada pemberian obat secara oral atau melalui mulut (Ansel, 1989).
Sediaan tablet merupakan sediaan yang
paling banyak diproduksi dan juga banyak mengalami perkembangan dalam formulasinya.
Beberapa keuntungan sediaan tablet adalah sediaan lebih kompak, dosisnya tepat,
mudah pengemasannya dan penggunaannya lebih praktis dibanding sediaan yang lain
(Lachman dkk., 1994).
Selain mengandung bahan aktif, tablet
biasanya mengandung bahan tambahan yang mempunyai fungsi tertentu. Bahan
tambahan yang umum digunakan adalah bahan pengisi, bahan pengikat, bahan
pengembang, bahan pelicin atau zat lain yang cocok. Bahan tambahan yang
digunakan pada pembuatan tablet harus
inert, tidak toksik dan mampu melepaskan obat dalam keadaan relatif
konstan pada jangka waktu tertentu (Soekemi, dkk, 1987).
1.
Obat
Tablet
Tablet adalah
sedian farmasi yang padat, berbentuk bundar dan pipih atau cembung rangkap. Bentuk
ini paling banyak beredar di Indonesia disebabkan karena bentuk “tablet” adalah
bentuk obat yang praktis dan ekonomis dalam produksi, penyimpanan dan
pemakaiannya. Pembuatan tablet ini selain diperlukan bahan obat juga diperlukan
zat tambahan, yaitu :
· Zat
pengisi untuk memperbesar volume tablet. Misalnya :
saccharum Lactis, Amylum Manihot, Calcii
Phoshas, Calcii Carbonas dan zat lain
yang cocok.
· Zat
pengikat ; dimaksudkan agar tablet tidak pecah atau retak, dapat merekat. Biasanya digunakan
mucilage Gummi Arabici 10-20 % (panas), Solution Methylcelloeum
5 %
· Zat
penghancur, dimaksudkan agar tablet dapat hancur dalam perut.
Biasanya digunakan : Amylum Manihot kering, Gelatinum, Agar- agar, Natrium
Alginat
· Zat
pelicin, Dimaksudkan agar tablet tidak lekat pada cetakan. Biasanya digunakan
Talcum 5 %,
Magnesii Streras, Acidum Strearicum
Pengertian lainnya yaitu merupakan
sediaan padat kompak dibuat secara kempa cetak dalam bentuk tabung pipih atau
sirkuler kedua permukaan rata atau cembung mengandung satu jenis obat atau
lebih dengan atau tanpa bahan tambahan.
·
Jenis
–jenis tablet
a)
Tablet
Biasa
Yaitu
tablet yang dicetak, tidak disalut diabsorpsi disaluran cerna dan pelepasan
obatnya cepat untuk segera memberikan efek terapi. Contoh : tablet paracetamol.
b)
Tablet
Kompresi
Adalah
tablet yang dibuat dengan sekali tekanan menjadi berbagai bentuk tablet dan
ukuran, biasanya kedalam bahan obatnya diberi tambahan sejumlah bahan pembantu.
Contohnya : Bodrexin.
c)
Tablet
Kompresi Ganda
Adalah tablet kompresi berlapis, dalam
pembuatannya memerlukan lebih dari satu kali tekanan. Contohnya : Decolgen .
d)
Tablet
Trikurat
Tablet kempa atau cetak bentuk kecil
umumnya silindris dan biasanya mengandung sejumlah kecil obat keras . Sudah
jarang ditemukan.
e)
Tablet
Hipodermik
Tablet yang dibuat dari bahan yang mudah
larut atau melarut sempurna dalam air. Dulu untuk membuat sediaan injeksi
hipodermik, sekarang diberikan secara oral. Contoh: Atropin Sulfat
f)
Tablet
Sublingual
Dikehendaki efek cepat (tidak lewat hati).
Digunakan dengan meletakkan
tablet di bawah lidah. Contoh: Tablet
Isosorbit dinitrat, Nitroglicerin.
g)
Tablet
Bukal
Tablet yang digunakan dengan meletakkan
di antara pipi dan gusi. Contoh : Progesteron
h)
Tablet
Efervescen
Yaitu tablet berbuih dilakukan dengan
cara kompresi granulasi yang mengandung garam-garam effer adalah bahan bahan
lain yang mampu melepaskan gas ketika bercampur dengan air. Harus dikemas dalam
wadah tertutup rapat atau kemasan tahan lembab. Pada etiket tertulis “tidak
untuk langsung ditelan”. Contohnya: CDR.
i)
Tablet
Diwarnai Coklat
Tablet ini menggunakan coklat untuk
menyalut dan mewarnai tablet, misalnya dengan menggunakan oksida besi yang
dipakai sebagai warna tiruan coklat.
j)
Tablet
Kunyah
Tablet yamg cara penggunaannya dikunyah.
Meninggalkan sisa rasa enak di rongga mulut, mudah ditelan, tidak meninggalkan
rasa pahit, atau tidak enak. biasa digunakan untuk tablet anak atau pada
beberapa multivitamin. Contohnya: Fitkom, Antasida
k)
Tablet
Salut Gula
Ini merupakan tablet tablet kempa yang
terdiri dari penyalut gula. Tujuan penyalutan ini adalah untuk melindungi obat
dari udara dan kelembapan serta member rasa atau untuk menghindarkan gangguan
dalam pemakaiannya akibat rasa atau bau bahan obat. Contohnya : Pahezon, Arcalion
.
l)
Tablet
Salut Selaput
Tablet ini disalut dengan selaput yang
tipis yang akan larut atau hancur di daerah lambung usus. Contohnya : Fitogen.
m)
Tablet
Hisap
Digunakan untuk pengobatan local
disekitar mulut. Contohnya : Ester C, Biovision Kids
n)
Tablet
Salut Enteric
Tablet yang disalut dengan lapisan yang
tidak atau hancur dilambung tapi di usus. contoh : Voltaren 50 mg, Enzymfort
·
Kelebihan
dan Kekurangan Tablet
1.
Kelebihan
·
Lebih
mudah disimpan
·
Memiliki
usia pakai yang lebih panjang dibanding obat bentuk lainnya
·
Bentuk
obatnya lebih praktis
·
Konsentrasi
yang bervariasi.
· Dapat
dibuat tablet kunyah dengan bahan mentol dan gliserin yang dapat larut dan rasa
yang enak, dimana dapat diminum, atau memisah dimulut.
· Untuk
anak-anak dan orang-orang secara kejiwaan, tidak mungkin menelan tablet, maka
tablet tersebut dapat ditambahkan penghancur, dan pembasah dengan air lebih
dahulu untuk pengolahannya.
· Tablet
oral mungkin mudah digunakan untuk pengobatan tersendiri dengan bantuan segelas
air.
· Tablet
paling mudah ditelan serta paling kecil kemungkinan tertinggal ditenggorokan,
terutama bila tersalut yang memungkinkan pecah/hancurnya tablet tidak segera
terjadi.
·
Tablet
merupakan bentuk sediaan yang ongkos pembuatannya paling rendah.
·
Tablet
merupakan bentuk sediaan yang utuh dan menawarkan kemampuan yang terbaik dari
semua bentuk sediaan oral untuk ketepatan ukuran serta variabilitas kandungan
yang paling lemah.
· Secara
umum, bentuk pengobatan dangan menggunakan tablet lebih disukai karena bersih,
praktis dan efisien.
· Sifat
alamiah dari tablet yaitu tidak dapat dipisahkan, kualitas bagus dan dapat
dibawa kemana-mana, bentuknya kompak, fleksibel dan mudah pemberiannya.
·
Tablet
tidak mengandung alcohol
·
Tablet
dapat dibuat dalam berbagai dosis.
2.
Kekurangan
· Warnanya
cenderung memberikan bahaya.
· Tablet
dan semua obat harus disimpan diluar jangkauan anak-anak untuk menjaga
kesalahan
karena menurut mereka tablet tersebut adalah permen.
·
Orang
yang sukar menelan atau meminum obat.
·
Keinginan
konsumen beda dengan yang kita buat/produk.
·
Beberapa
obat tidak dapat dikepek menjadi padat dan kompak.
3.
Obat
tablet akan mengalami 3 proses yaitu:
· Disintegrasi
yaitu proses pemecahan tablet atau pil menjadi partikel- partikel yang lebih
kecil
· Disolusi
yaitu proses melarutnya partikel- partikel kecil dalam cairan gastrointestinal
untuk di absorpsi
·
Absorbsi
adalah pegerakan partikel- partikel obat dari saluran gastro intestinal ke
dalam cairan tubuh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar