Jumat, 06 Juli 2012

Tablet



Tablet merupakan bahan obat dalam bentuk sediaan padat yang biasanya dibuat dengan penambahan bahan tambahan farmasetika yang sesuai. Tablet dapat berbeda dalam ukuran, bentuk, berat, kekerasan, ketebalan, daya hancur, dan dalam aspek lainnya tergantung pada cara pemakaian tablet dan metode pembuatannya. Kebanyakan tablet digunakan pada  pemberian obat  secara oral atau melalui mulut (Ansel, 1989).

Sediaan tablet merupakan sediaan yang paling banyak diproduksi dan juga banyak mengalami perkembangan dalam formulasinya. Beberapa keuntungan sediaan tablet adalah sediaan lebih kompak, dosisnya tepat, mudah pengemasannya dan penggunaannya lebih praktis dibanding sediaan yang lain (Lachman dkk., 1994).

Selain mengandung bahan aktif, tablet biasanya mengandung bahan tambahan yang mempunyai fungsi tertentu. Bahan tambahan yang umum digunakan adalah bahan pengisi, bahan pengikat, bahan pengembang, bahan pelicin atau zat lain yang cocok. Bahan tambahan yang digunakan pada pembuatan tablet harus  inert, tidak toksik dan mampu melepaskan obat dalam keadaan relatif konstan pada jangka waktu tertentu (Soekemi, dkk, 1987). 

1.      Obat Tablet
Tablet adalah sedian farmasi yang padat, berbentuk bundar dan pipih atau cembung rangkap. Bentuk ini paling banyak beredar di Indonesia disebabkan karena bentuk “tablet” adalah bentuk obat yang praktis dan ekonomis dalam produksi, penyimpanan dan pemakaiannya. Pembuatan tablet ini selain diperlukan bahan obat juga diperlukan zat tambahan, yaitu :

·   Zat pengisi untuk memperbesar volume tablet. Misalnya : saccharum Lactis, Amylum Manihot, Calcii
   Phoshas, Calcii Carbonas dan zat lain yang cocok.

·   Zat pengikat ; dimaksudkan agar tablet tidak pecah atau retak, dapat merekat. Biasanya digunakan
    mucilage Gummi Arabici 10-20 % (panas), Solution Methylcelloeum 5 %

·   Zat penghancur, dimaksudkan agar tablet dapat hancur dalam perut. 
   Biasanya digunakan : Amylum Manihot kering, Gelatinum, Agar- agar, Natrium Alginat

·    Zat pelicin, Dimaksudkan agar tablet tidak lekat pada cetakan. Biasanya digunakan Talcum 5 %,
    Magnesii Streras, Acidum Strearicum

Pengertian lainnya yaitu merupakan sediaan padat kompak dibuat secara kempa cetak dalam bentuk tabung pipih atau sirkuler kedua permukaan rata atau cembung mengandung satu jenis obat atau lebih dengan atau tanpa bahan tambahan.


·         Jenis –jenis tablet
a)      Tablet Biasa
Yaitu tablet yang dicetak, tidak disalut diabsorpsi disaluran cerna dan pelepasan obatnya cepat untuk segera memberikan efek terapi. Contoh : tablet paracetamol.

b)      Tablet Kompresi
Adalah tablet yang dibuat dengan sekali tekanan menjadi berbagai bentuk tablet dan ukuran, biasanya kedalam bahan obatnya diberi tambahan sejumlah bahan pembantu. Contohnya : Bodrexin.

c)      Tablet Kompresi Ganda
Adalah tablet kompresi berlapis, dalam pembuatannya memerlukan lebih dari satu kali tekanan. Contohnya : Decolgen .

d)     Tablet Trikurat
Tablet kempa atau cetak bentuk kecil umumnya silindris dan biasanya mengandung sejumlah kecil obat keras . Sudah jarang ditemukan.

e)      Tablet Hipodermik
Tablet yang dibuat dari bahan yang mudah larut atau melarut sempurna dalam air. Dulu untuk membuat sediaan injeksi hipodermik, sekarang diberikan secara oral. Contoh: Atropin Sulfat

f)       Tablet Sublingual
Dikehendaki efek cepat (tidak lewat hati). Digunakan dengan meletakkan
tablet di bawah lidah. Contoh: Tablet Isosorbit dinitrat, Nitroglicerin.

g)      Tablet Bukal
Tablet yang digunakan dengan meletakkan di antara pipi dan gusi. Contoh : Progesteron

h)      Tablet Efervescen
Yaitu tablet berbuih dilakukan dengan cara kompresi granulasi yang mengandung garam-garam effer adalah bahan bahan lain yang mampu melepaskan gas ketika bercampur dengan air. Harus dikemas dalam wadah tertutup rapat atau kemasan tahan lembab. Pada etiket tertulis “tidak untuk langsung ditelan”. Contohnya: CDR.

i)        Tablet Diwarnai Coklat
Tablet ini menggunakan coklat untuk menyalut dan mewarnai tablet, misalnya dengan menggunakan oksida besi yang dipakai sebagai warna tiruan coklat.

j)        Tablet Kunyah
Tablet yamg cara penggunaannya dikunyah. Meninggalkan sisa rasa enak di rongga mulut, mudah ditelan, tidak meninggalkan rasa pahit, atau tidak enak. biasa digunakan untuk tablet anak atau pada beberapa multivitamin. Contohnya: Fitkom, Antasida

k)      Tablet Salut Gula
Ini merupakan tablet tablet kempa yang terdiri dari penyalut gula. Tujuan penyalutan ini adalah untuk melindungi obat dari udara dan kelembapan serta member rasa atau untuk menghindarkan gangguan dalam pemakaiannya akibat rasa atau bau bahan obat. Contohnya : Pahezon, Arcalion . 

l)        Tablet Salut Selaput
Tablet ini disalut dengan selaput yang tipis yang akan larut atau hancur di daerah lambung usus. Contohnya : Fitogen.

m)    Tablet Hisap
Digunakan untuk pengobatan local disekitar mulut. Contohnya : Ester C, Biovision Kids

n)      Tablet Salut Enteric
Tablet yang disalut dengan lapisan yang tidak atau hancur dilambung tapi di usus. contoh : Voltaren 50 mg, Enzymfort


·         Kelebihan dan Kekurangan Tablet
1.      Kelebihan
·         Lebih mudah disimpan
·         Memiliki usia pakai yang lebih panjang dibanding obat bentuk lainnya
·         Bentuk obatnya lebih praktis
·         Konsentrasi yang bervariasi.
·     Dapat dibuat tablet kunyah dengan bahan mentol dan gliserin yang dapat larut dan rasa yang enak, dimana dapat diminum, atau memisah dimulut.
·   Untuk anak-anak dan orang-orang secara kejiwaan, tidak mungkin menelan tablet, maka tablet tersebut dapat ditambahkan penghancur, dan pembasah dengan air lebih dahulu untuk pengolahannya.
·  Tablet oral mungkin mudah digunakan untuk pengobatan tersendiri dengan bantuan segelas air.
·  Tablet paling mudah ditelan serta paling kecil kemungkinan tertinggal ditenggorokan, terutama bila tersalut yang memungkinkan pecah/hancurnya tablet tidak segera terjadi.
·         Tablet merupakan bentuk sediaan yang ongkos pembuatannya paling rendah.
·         Tablet merupakan bentuk sediaan yang utuh dan menawarkan kemampuan yang terbaik dari semua bentuk sediaan oral untuk ketepatan ukuran serta variabilitas kandungan yang paling lemah.
·   Secara umum, bentuk pengobatan dangan menggunakan tablet lebih disukai karena bersih, praktis dan efisien.
·      Sifat alamiah dari tablet yaitu tidak dapat dipisahkan, kualitas bagus dan dapat dibawa kemana-mana, bentuknya kompak, fleksibel dan mudah pemberiannya.
·         Tablet tidak mengandung alcohol
·         Tablet dapat dibuat dalam berbagai dosis.

2.      Kekurangan
·         Warnanya cenderung memberikan bahaya.
·    Tablet dan semua obat harus disimpan diluar jangkauan anak-anak untuk menjaga
      kesalahan karena menurut mereka tablet tersebut adalah permen.
·         Orang yang sukar menelan atau meminum obat.
·         Keinginan konsumen beda dengan yang kita buat/produk.
·         Beberapa obat tidak dapat dikepek menjadi padat dan kompak.

3.      Obat tablet akan mengalami 3 proses yaitu:
·      Disintegrasi yaitu proses pemecahan tablet atau pil menjadi partikel- partikel yang lebih kecil
·  Disolusi yaitu proses melarutnya partikel- partikel kecil dalam cairan gastrointestinal untuk di absorpsi
·         Absorbsi adalah pegerakan partikel- partikel obat dari saluran gastro intestinal ke dalam cairan tubuh


Tidak ada komentar:

Posting Komentar