Selasa, 27 Maret 2012

Gilee Benerrrr 2


Batin ini masih menentang kenyataan. Batin ini terus mendesakku untuk menyatakan perasaaan indah akan jatuh cinta ini pada ‘dia’. Slalu perlahan ku tunjukkan cinta, perhatian bahkan yang gak pernah ketinggalan yaitu kata-kata berumusku layaknya puisi atau lagu yang hanya ku tujukan padanya.

Ku buka diary bergambar Barbie dan ku baca ulang diaryku beberapa hari lalu…

                Senin,21 juni 2010…

Ku peluk bantal dan ku coba untuk berfikir bagaimana untuk menepis dan membuang jauh-jauh rasa ini. Ku coba untuk melupakan semua yang pernah aku alami dan segala cerita tentang KITA. Bagaimana cara agar otak ini terkontrol untuk tIdak slalu mengangan-angankan ‘dia’. Ingin rasanya ku cuci saja otak ini dengan deterjen dan ku mulai perjalanan cintaku kembali  tanpa menoleh kebelakang lagi. Yang jelas aku pasti gak akan mengingat wajah ‘dia’ lagi. Tapi, sayangnya ada satu titik dimana titik itu sangat sensitive  didalamnya. Otak ini saja sudah melambaikan bendera putih akan titik ini. Titik perasaan. Cinta begitu saja mudah datang sendiri dan seenaknya saja masuk dalam ruangan perasaan.

Hhhmmm….hari ini kuputuskan untuk berkunjung dan mendatangi sekaligus ingin menenangkan jiwa ini pada sahabatku. Yuki. Kuraih sepeda motor, pamit dan segera ku tancap gas meraih belaian dan kata-kata tenang dari Yuki. Dan aku sampai. Tepatnya diwilayah Narmada. Bertemu dengannya dan langsung memeluknya. Tak sungkan untuk bercerita padanya ataupun menangis didepannya. Tak sungkan ku ceritakan segala perasaan yang begitu menjadi harapan semu yang tak pernah ada setitik cahaya jawaban. Semua yang begitu menyiksa hati. Tentu saja, yang semua ini gara-gara ‘dia’.

Slalu ku katakan pada ‘dia’, hati ini slalu siap untuk menunggu akan kehadirannya untuk memberikan cinta. Yang tak kusadari kini, aku tlah menunggu kehadirannya itu selama hampir 5 bulan sudah. Huft..perih dan sakit. Tapi indah. Campur aduk rasanya.  Yuki pun terus saja memberikan petuah-petuahnya. Ku baringkan diri disampingnya dan menutup perlahan mataku. Lelapku pun datang.
               
                21 Juni 2010 pukul 16.52

Hahahahaha….tawa itu terus tersampaikan dari bibir manis Ibu kala mendengar cerita akan rasaku pada ‘dia’. Rasanya sedikit malu. Tapi ya sudahlah. Its my mom..!!. Tawa itu hanya sejenak. Entah kesan tawa senang akan rasa perih ini atau tawa mengejek? Aku jelas tak tahu pasti. Cara penyelesaian pun keluar dari mulutnya. Agak bertele-tele tapi harus tetap dihargai. Semangat terus mengalir dari tatapan mata dan ucapannya. Aku semakin yakin dan tak akan menyerah untuk terus bertiang walaupun hanya pada harapan semu.

Pukul 19.36
Ya ya ya…seperti biasa. Malam ini aku hanyut dalam sms dari ‘dia’. Terus bercanda. Dan akhirnya ku perlahaan mengajaknya untuk berbicara mengenai perasaan yang ada diantara aku dan ‘dia’. Dan salah satu sms ku pun sulit dibalasnya. Lama. Untuk mengisi kekosongan, ku curi sedikit waktu untuk membuka aplikasi facebook dan ku buka profil milik ‘dia’. Lalu kukirimkan pesan singkat pada ‘dia’.

Cukup hanya dengan beberapa kata saja ‘dia’ pasti mengerti akan hati yang berharap akan cinta dari dia. Bukan kata I love you ataupun aku cinta padamu. Namun, suatu kata yang memang akan sedikit mengejutkan ‘dia’ tentunya nanti. Ku ucap basmalah, pasrah, dan SEND MESSAGE.
Sms dariku pun dibalasnya. Entah karna ‘dia’ lama membalas atau operator yang jahil? Karna gak suka ngelliat aku bahagia tenggelam dalam kata-kata dari ‘dia’. Segera ku jalankan strategi. Bukan strategi dari Yuki dan bukan pula dari Ibu. Ku pilih caraku sendiri. Walaupun agak menyakitkan nantinya. Simple. Penuh tantangan.
               
Ku rangkai kembali rumus-rumus untuk segera mengakhiri rasa ini dan untuk menyelesaikan segala harapan semu yang aku hadapi selama 5 bulan terakhir  ini. Birlah ‘dia’ tau.

Bka inbox fb, dan tmukan ssuatu ddlam.nya. udh dlu ya..ngntuk..pgen bubuk..daa…smsx lnjut bsok ajh yaa..

Smsku yang terakhir ku peruntukkan padanya. Yang ku katakan aku ingin istirahat. Padahal, mata ini sangat terbuka lebar dan tak berkedip. Sekian menit berlalu dan sms darinya pun datang. Terucap kalau ‘dia’ sangat terkejut dan tak pernah menyangkai bahwa dirinya lah yang slama ini ku gilakan. Tapi, sms itu tak ku jawab. Ku biarkan. Cukup sampai disitu. Aku takut kalau nantinya harus berdebat dengan ‘dia’. Hingga dua buah sms darinya kembali menyusul malam itu. Sms pertama dari ‘dia’. ‘Dia’ mengajakku untuk bertemu mengerjakan sesuatu yang ‘penting’ adanya. Dan sms terakhir darinya…

Bintang. Akankah kau datang untukku. Biarkan.
Malam ini hanya untuk kita.
Ceritakan tentang manusia yang bermimpi memetikmu.
Bintang. Aku ingin katakan padanya. Betapa rindu hati.
Untuk dapat melihat senyumnya.
Dengarkanlah kau bintang. Lagu cintaku untuknya.
Bintang. Biarkan malam terus berjalan. Izinkan ku pinjam.
Satu yang indah dari sinarmu. Untuk jadi hiasan dalam lelap tidurnya.
Biarkan member kesan indah pada dunia.
Biarkan semua duka pergi dari hatinya.

Tak kupercaya. Dan entah mengapa. Sms terakhir itu MENJATUHKAN AIRMATAKU!!. Aku sekarang pasrah. Aku setidaknya merasa lega. Tapi, jika aku memang harus kehilangan ‘dia’, aku pasti akan merindukan segala kata-kata puisi dan lagu-lagu dari ‘dia’.

                Selasa, 22 juni…

Aku dan ‘dia’ masih tetap berhubungan seperti sedia kala. Tak ada yang berubah. Seolah memang gak pernah terjadi apa-apa. Sampai untuk kedua kalinya ‘dia’ kembali mengajakku bertemu untuk memberikanku ‘something’. Pukul 08.00 di sekolah. Tepat pada pukul 07.15 ku hubungi ‘dia’ untuk menanyakan kepastian akan pertemuan. Karna teman-temanku mengajak untuk pergi ke pantai. Tapi, ‘dia’ tak membalasnya. Kuanggap saja dengan ucapan iya. Fikirku, mungkin saja pulsa habis sehingga harus membalas sms saja gak bisa. Langsung saja ku batalkan rencana pergi kepantai dengan alasan yang mengada-ada. Karna aku memang ingin bertemu ‘dia’. Kapan lagi coba???.

Dan aku bersiap-siap. Pukul 08.30 pun aku sudah siap. Aku mengerang sendiri dalam kamar..Duuuh !! aku telat !! moga dia gak marah !! kembali ku kirimkan sms padanya. Menanyakan kepastian. Menanyakan dimana keberadaannya. Apa sudah nunggu di sekolah? Atau mungkin masih dijalan. Dan sesuatu yang sudah dari awal kutakuti ini terjadi. Tepat saat ku ingin keluar dari rumah dan mengunci pintu, sms datang dari ‘dia’ dan…..BATAL !!!

Setelah kejadian itu, aku hanya berusaha untuk sabar dan mungkin memang takdir untukku kalau aku memang tak akan dapat jawaban dari rasa ini. Tapi, aku juga manusia biasa. Tentunya ada sedikit rasa kesal dan kecewa yang mendalam. Di kala aku harus batalkan acara bersama teman-teman hanya untuk ingin bertemu tatap muka dengannya. Walaupun begitu, perasaan ini tetap seperti awalnya. Menunggu RASA ini dijawab ‘dia’.

                Sabtu, 25 Juni 2010..

Hingga hari ini, aku hanya bisa berharap. Dan karakter cuek bebek itu semakin kuat. Entah apa artinya. Tapi, yaa sudahlaaah. Semua ini mungkin selesai sampai disini. Entah apa yang terjadi selanjutnya nanti hanya Tuhan yang tahu. Aku hanya bisa melihat waktu per waktu perkembangannya. Biarlah hati ini terus berharap dan menanti kehadiran ‘dia’ mewarnai hari-hari. Hingga hari ini, ku akui aku masih mencintainya…
Satu harapan terakhirku. Ku harap perasaan indah ini hanya mimpi. Aku ingin bangun dari mimpi ini…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar